VIDEO EDUKASI
ARTIKEL EDUKASI (KLIK PADA JUDUL UNTUK MEMBACA)
Myalgia adalah bahasa medis dari nyeri otot, berasal dari bahasa Yunani, yaitu myo yang berarti otot dan algos yang berarti nyeri. Oleh karena itu, myalgia berarti nyeri pada otot atau dalam bahasa masyarakat disebut dengan pegal-pegal. Seluruh tubuh kita dilingkupi otot, maka nyeri otot juga dapat terjadi dimana saja. Myalgia merupakan keluhan yang sangat sering terjadi dan hampir semua orang pernah mengalami myalgia, walaupun lokasi nyeri ototnya berbeda-beda, tergantung dari aktivitas dan penyebabnya. Meski biasanya ringan dan hanya terjadi di satu otot tertentu, nyeri otot juga bisa terasa di seluruh bagian tubuh dan sangat menyiksa. Sebenarnya, nyeri otot bukanlah suatu penyakit, tetapi gejala dari suatu penyakit atau kondisi. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari postur tubuh atau gerakan olahraga yang tidak tepat, cedera otot, infeksi, hingga efek samping obat-obatan. Nyeri otot bisa muncul di bagian tubuh mana pun, misalnya otot punggung, leher, lengan, paha, atau betis.
Gejala Nyeri Otot
Nyeri otot bisa digambarkan dengan rasa kaku, kram, tertarik, berat, atau lemah pada otot. Nyeri otot cenderung muncul selama atau setelah menjalani aktivitas tertentu. Misalnya, nyeri otot tangan akibat mengangkat benda berat, atau nyeri otot leher dan punggung akibat duduk dalam posisi yang salah terlalu lama.
Terkadang nyeri otot dapat melibatkan lebih dari satu otot, bahkan bisa terasa di seluruh tubuh. Pada beberapa kasus, nyeri otot bisa terasa sangat parah dan berlangsung dalam waktu yang lama, bisa berminggu-minggu dan berbulan-bulan.
Pada kasus yang parah, nyeri otot cenderung tidak membaik walaupun seseorang sudah beristirahat, bahkan menyebabkan kesulitan saat melakukan aktivitas. Misalnya, nyeri otot parah di jari tangan membuat penderita susah menjentikkan jari atau membuka tutup botol. Nyeri otot juga bisa disertai gejala lain, seperti bengkak pada area yang nyeri, demam dan menggigil, serta lemas.
Kapan Harus ke Dokter
Nyeri otot biasanya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, periksakan ke dokter bila nyeri otot disertai dengan kondisi atau karakteristik berikut :
· Demam
· Muncul bengkak atau kemerahan di area yang nyeri
· Nyeri muncul tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya
· Nyeri muncul setelah mengonsumsi obat-obatan
· Nyeri masih belum hilang setelah beberapa hari
Waspada bila nyeri otot disertai dengan gejala-gejala di bawah ini, karena bisa jadi nyeri otot disebabkan oleh penyakit yang berbahaya. Anda perlu segera ke IGD di rumah sakit terdekat bila mengalami gejala di bawah ini :
· Buang air kecil
· Tidak mampu menggerakkan bagian tubuh
· Kaku di area leher
· Sulit menelan
Penyebab Munculnya Nyeri Otot
Nyeri otot sering kali disebabkan oleh penggunaan otot secara berlebihan, cedera otot, serta otot yang tegang di satu atau beberapa bagian tubuh. Kondisi-kondisi tersebut bisa terjadi ketika :
· Terjatuh, terbentur, atau mengalami kecelakaan.
· Kurang pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya.
· Melakukan gerakan berulang-ulang, baik dalam olahraga atau aktivitas lain.
· Postur tubuh yang buruk, misalnya posisi duduk yang tidak tegak atau posisi tubuh yang salah ketika mengangkat beban berat.
· Teknik olahraga yang salah, misalnya terlalu cepat atau terlalu lama dalam melakukan suatu gerakan.
Perlu diketahui, penyebab nyeri otot tidak hanya karena aktivitas fisik yang berlebihan, namun juga bisa terjadi akibat sejumlah penyakit atau kondisi, seperti :
· Fibromyalgia, yaitu penyakit yang ditandai nyeri di sekujur tubuh.
· Chronic fatigue syndrome atau sindrom kelelahan kronis.
· Penyakit autoimun, seperti lupus, dermatomiositis, dan polimiositis.
· Penyakit tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
· Dystonia atau kontraksi otot yang tidak terkendali.
· Rhabdomyolisis atau kerusakan pada otot.
· Infeksi virus, seperti polio dan flu.
· Infeksi bakteri, misalnya penyakit Lyme.
· Gangguan elektrolit, seperti hipokalemia (kekurangan kalium).
· Penyumbatan aliran darah ke tungkai akibat penyakit arteri perifer.
· Efek samping obat-obatan kolesterol golongan statin dan obat darah tinggi golongan ACE inhibitor.
Cara Mengatasi dan Menghilangkan Nyeri Otot
Nyeri otot biasanya tidak memerlukan penanganan medis. Penderita cukup menerapkan beberapa langkah sederhana di rumah untuk meredakan gejala, seperti :
· Tidur yang cukup.
· Mengelola stres dengan baik.
· Mengistirahatkan bagian tubuh yang terasa nyeri.
· Memijat atau melakukan peregangan di bagian otot yang terasa nyeri.
· Mengompres otot yang sakit dengan kompres hangat atau dingin.
· Menghindari mengangkat beban berat, melakukan olahraga berat, atau aktivitas yang membutuhkan banyak kerja otot sampai otot benar-benar pulih.
· Melakukan yoga atau meditasi untuk membantu meredakan ketegangan otot-otot yang bermasalah.
· Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol.
Selain langkah-langkah di atas, penderita juga bisa melakukan olahraga ringan, seperti berjalan, bersepeda, dan berenang.
Pencegahan Nyeri Otot
Nyeri otot yang disebabkan oleh aktivitas fisik berlebihan dapat dicegah dengan melakukan sejumlah langkah di bawah ini :
· Berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan otot.
· Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum serta setelah berolahraga.
· Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik.
· Minum banyak air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama bila sering melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga.
Sumber : keslan.kemkes.go.id
Nyeri otot alias myalgia adalah kondisi yang bisa terjadi pada otot tubuh bagian mana saja. Kondisi ini merupakan gejala yang sangat umum terjadi dan pernah dialami oleh hampir semua orang.
Nyeri pada otot biasanya ringan dan tidak terlalu parah. Gejala yang muncul biasanya juga hanya pada bagian otot tertentu saja. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga bisa terasa di seluruh tubuh.
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami kondisi ini. Secara umum, nyeri pada area otot bisa disebabkan oleh postur tubuh, cedera otot, misalnya akibat gerakan yang tidak tepat saat berolahraga. Efek samping penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa memicu munculnya gejala nyeri.
Myalgia adalah kondisi yang seringkali disebabkan oleh stres, ketegangan otot, atau aktivitas fisik pada otot yang berlebihan. Ketegangan bisa terjadi pada satu atau beberapa otot di area tubuh.
Nyeri otot akut biasanya terjadi secara tiba-tiba saat berolahraga, mengeluarkan tenaga berlebih saat beraktivitas, atau penyakit. Sedangkan penyebab nyeri otot kronis bisa karena berbagai kondisi jangka panjang.
Myalgia akut biasanya bersifat sementara dan gejalanya mudah dikelola. Penyebab paling umumnya adalah olahraga atau aktivitas otot.
Sementara itu, myalgia akut juga bisa menjadi gejala utama dari banyak kondisi, seperti:
Cedera atau penggunaan otot berlebihan. Jenis myalgia ini terlokalisasi dan hanya memengaruhi beberapa otot dan sebagian kecil tubuh.
Influenza: Myalgia sering terjadi saat tubuh terinfeksi, terutama flu.
Penyakit lyme: Pada awalnya, penyakit yang ditularkan melalui kutu ini muncul dengan gejala mirip flu, termasuk myalgia.
Kekurangan vitamin dan mineral: Beberapa kekurangan vitamin dan mineral berkontribusi terhadap nyeri otot, termasuk kekurangan vitamin D dan kalium.
Myalgia juga bisa menjadi efek samping dari penggunaan obat tertentu. Ketika kamu mengenalinya lebih awal, kondisinya bersifat akut dan dapat kamu kelola dengan mudah dengan beralih ke obat lain. Misalnya, statin (obat kolesterol) diketahui menyebabkan mylagia.
Sementara itu, obat glukokortikoid, obat imunologi, dan antimikroba dapat menyebabkan miopati, atau penyakit yang memengaruhi jaringan otot.
Jika secara tiba-tiba menghentikan dosis obat tersebut, maka dapat memicu myalgia. Hal yang sama juga berlaku untuk opioid, benzodiazepin, kafein, dan alkohol.
Myalgia kronis seringkali merupakan gejala utama dari kondisi otot dan tulang, serta penyakit autoimun. Contoh dari beberapa di antaranya adalah:
Fibromyalgia.
Multiple sclerosis.
Depresi.
Myalgia kronis juga dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit atau sebagai respons terhadap pemicu tertentu, seperti trauma.
Selain penyebab di atas, banyak faktor yang meningkatkan risiko nyalgia , antara lain:
Infeksi.
Cedera.
Gangguan neuromuskular.
Obat-obatan.
Nyeri otot yang terasa dalam biasanya merupakan akibat dari myalgia kronis. Hal ini terasa seperti otot yang tertarik, karakteristiknya terasa seperti kelelahan.
Dalam banyak kasus, rasa nyeri dapat jauh melampaui rasa sakit dari sekedar otot yang ditarik.
Kebanyakan pasien menggambarkannya sebagai nyeri yang dalam dan terasa menyakitkan saat istirahat atau dengan gerakan.
Titik pemicu umumnya tidak terlihat dengan jenis myalgia ini, tetapi rasa sakit lainnya muncul dari faktor-faktor penyebab, seperti tanda dan gejala infeksi.
Cara mengetahui diagnosis penyebab nyeri otot atau myalgia bisa dilakukan dengan anamnesis atau wawancara secara menyeluruh mengenai tanda dan gejala. Ini termasuk mencari tahu riwayat cedera yang kamu alami.
Arah proses diagnosa adalah untuk menemukan kondisi mendasar yang mungkin memicu munculnya myalgia.
Adapun proses diagnosa dapat mencakup beberapa langkah berikut:
Memeriksa riwayat medis, yaitu dengan meninjau riwayat lengkap cedera dan penyakit yang kamu miliki atau alami. Termasuk semua obat yang kamu gunakan saat ini.
Pemeriksaan fisik, untuk mengevaluasi area nyeri, tonus otot, kekuatan, dan kekakuan. Hal tersebut juga mencakup pengamatan cara berjalan dan postur tubuh.
Tes darah, yang mungkin menunjukkan perubahan yang konsisten pada kerusakan otot, peradangan, atau beberapa kondisi dasar lainnya.
Tes pencitraan, termasuk pemindaian sinar-X dan magnetic resonance imaging (MRI), dapat dokter gunakan untuk mendiagnosa dan menyingkirkan beberapa penyebab nyeri otot.
Kondisi ini sering mendapatkan respon baik terhadap perawatan di rumah. Beberapa langkah dapat diambil untuk menghilangkan ketidaknyamanan otot akibat cedera.
Seperti misalnya jika terjadi akibat penggunaan bagian tubuh yang berlebihan, ia bisa kamu atasi dengan mengistirahatkan area tubuh yang mengalami sakit dan nyeri.
Pengidapnya juga bisa konsumsi pereda nyeri seperti ibuprofen atau meletakkan kompres es ke area yang terkena untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mengurangi peradangan.
Cara lain yang bisa mengurangi rasa nyeri antara lain:
Meregangkan otot dengan lembut.
Menghindari aktivitas berdampak tinggi sampai setelah nyeri hilang.
Tidak melakukan sesi angkat berat sampai nyeri teratasi.
Istirahatkan otot dari segala aktivitas berat.
Lakukan latihan seperti yoga.
Meditasi untuk meredakan ketegangan.
Jika myalgia terjadi akibat ketegangan atau aktivitas fisik, maka kamu bisa meregangkan otot sebelum melakukan aktivitas fisik dan setelah berolahraga.
Pastikan juga agar tetap terhidrasi dengan baik, melakukan olahraga teratur, dan lakukan peregangan secara teratur jika sedang dalam suatu posisi waktu lama.
Otot yang sakit mungkin terjadi akibat sesuatu selain ketegangan dan aktivitas fisik. Jika hal ini terjadi pengidap wajib melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengatasi penyebabnya.
Mylagia umumnya tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun, sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan, jika kamu mengalami nyeri otot yang muncul beserta dengan:
Nyeri dada.
Demam.
Kehilangan kontrol kandung kemih.
Kelemahan otot.
Nyeri baru atau memburuk.
Mati rasa atau kesemutan pada tungkai.
Sumber : www.halodoc.com